Kamis, 08 Desember 2011

Sistem bilangan desimal


Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angkaheksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajarikomputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.
DesimalBiner (8 bit)OktalHeksadesimal
00000 000000000
10000 000100101
20000 001000202
30000 001100303
40000 010000404
50000 010100505
60000 011000606
70000 011100707
80000 100001008
90000 100101109
100000 10100120A
110000 10110130B
120000 11000140C
130000 11010150D
140000 11100160E
150000 11110170F
160001 000002010
Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilanganyang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:
0hex=0dec=0oct0000
1hex=1dec=1oct0001
2hex=2dec=2oct0010
3hex=3dec=3oct0011
4hex=4dec=4oct0100
5hex=5dec=5oct0101
6hex=6dec=6oct0110
7hex=7dec=7oct0111
8hex=8dec=10oct1000
9hex=9dec=11oct1001
Ahex=10dec=12oct1010
Bhex=11dec=13oct1011
Chex=12dec=14oct1100
Dhex=13dec=15oct1101
Ehex=14dec=16oct1110
Fhex=15dec=17oct1111


Sumber : http://sarjiono774.wordpress.com/category/organisasi-arsitektur-komputer/

Rabu, 12 Oktober 2011

Download BIOS dan Flash Utility


Jika motherboard kita termasuk populer, maka vendor biasanya telah menyediakan download BIOS dan Flash Utility-nya, seperti MSI, Gigabyte dan sejenisnya. Berikut beberapa link untuk download BIOS maupun driver motherboard yang bisa dijadikan referensi :
ASUS Motherboard disini
ECS web Site disini
GIGABYTE Motherboard disini
Micro Star International (MSI) Motherboard disini
DriverStock Tempat download berbagai driver

Jika Motherboard anda tidak memiliki web site resmi untuk download driver, bisa dicoba mencari melalui www.google.com, dengan mengetikkan tipe motherboard diikuti kata seperti BIOS, download BIOS dan sejenisnya. Misalnya “BIOS P4VP-MX” atau “Download BIOS P4VP-MX”.


Mengetahui Jenis Bios melalui Registry

BIOS salah satu komponen yang penting dalam sistem komputer. Dengan BIOS inilah hardware kita di atur. BIOS sekarang pun dapat di update sehingga ada peningkatan kinerja dan tambahan menu. Nah, untuk melihat BIOS kita biasanya akan masuk ke menu-nya dengan menekan tombol DEL (biasanya…) ketika komputer pertama kali di hidupkan. Tentu kalau keperluan kita hanya ingin melihat versi dan jenis BIOS-nya hal tersebut kurang praktis, sebetulnya kita bisa melihatnya di Registry Windows kita sehingga ngga perlu lagi restart komputer hanya ingin melihat versi BIOS.

Memang kita bisa menggunakan aplikasi-aplikasi 3rd party untuk melakukan itu, tapi keliatannya koq mubazir jika kita aplikasi tersebut hanya untuk melihat BIOS.
Untuk melihat BIOS kita, berikut langkah yang harus dilakukan:
Buka Registry Editor anda dengan cara klik Start -> Run, ketik regedit di kotak isian lalu tekanEnter.
Navigasi Registry anda ke path: HKEY_LOCAL_MACHINE\HARDWARE\DESCRIPTION\System .
Anda bisa melihat versi BIOS anda di value SystemBiosVersion . Juga rekan-rekan bisa melihat tanggal BIOS tersebut di buat di value SystemBiosDate .
Oya, Anda juga bisa melihat tipe processor anda di path: HKEY_LOCAL_MACHINE\HARDWARE\DESCRIPTION\System\CentralProcessor .

Selamat mencoba…

Meng-upgrade BIOS Komputer



Untuk meng-upgrade BIOS, diperlukan 2 file, pertama file BIOS itu sendiri dan Flash Memory Writer utility, yaitu software untuk mengupgrade (flash) BIOS, misalnya AFLASH.EXE, AWD816a.EXE dan lainnya. File BIOS biasanya dengan ekstensi 001, BIN atau lainnya, sengan ukuran kurang dari 512 KB. Kebanyakan Untuk mengupgrade BIOS harus dilakukan melalui DOS atau MS-DOS, meski saat ini juga sudah banyak vendor yang menyediakan software yang berbasis Windows.


Yang perlu diperhatikan adalah mencari file BIOS dan Flash Writer yang tepat, karena jika tidak sesuai, komputer kemungkinan bakalan tidak bisa hidup lagi. Tetapi jika tipe sudah tepat, maka kemungkinan selalu berhasil, kecuali mati listrik atau komputer mati ketika flash BIOS sedang berjalan. Pada umumnya flash BIOS hanya berlangsung beberapa detik saja. Kurang dari 30 detik. Untuk melakukan flash BIOS, setelah masuk ke DOS, ketikkan nama Flash Writer, misalnya untuk AWD816a.EXE


C:\ADW816a


Maka biasanya ada keterangan cara pemakaiannya. Ikuti perintah yang ada, pastikan juga untuk membackup BIOS yang lama, dapat dilakukan dengan file flash writer itu juga. Keterangan yang ditampilkan mungkin berbeda-beda. Jika masih ragu, sebaiknya ditanyakan kepada yang lebih tahu. Atau bisa juga dibaca di buku petunjuk motherboard.


Bagaimana Cara menentukan Tipe Motherboard?
Ada beberapa cara menentukan tipe Motherboard yang dimiliki, antara lain :
Melihat buku petunjuk yang disertakan ketika membeli Motherboard
Melihat Tampilan awal ketika komputer menyala, biasanya ditampilkan seri atau tipe motherboard
Melihat langsung motherboard (membuka casing komputer), disana biasanya ditulis merk Motherboard dan tipenya.


BIOS

singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
Memuat dan menjalankan sistem operasi
Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai “kehidupan” dalam tulisan Yunani (Βίος). BIOS (Basic Input/Output System) secara sederhana merupakan sebuah system di dalam Chip Motherboard yang bertugas mengenali dan menyiapkan perangkat keras/hardware komputer saat PC dinyalakan, seperti Hardisk, Processor, Floppy Disk, Memory, DVD Rom dan lainnya. Jika semua beres maka Sistem Operasi (seperti windows,Linux) baru mulai dijalankan


Jika komputer berjalan lancar atau tidak mengalami masalah, memang tidak perlu untuk melakukan upgrade (memperbarui) BIOS di komputer kita. Karena memang sangat beresiko bagi yang belum terbiasa, jika kurang hati-hati komputer malah tidak bisa dioperasikan lagi . Tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan BIOS harus diupgrade, misalnya :
Ketika komputer dinyalakan, tiba-tiba berhenti sebelum masuk sistem operasi. Tetapi sebaiknya baca juga artikel ini.
Komputer sudah cukup lama, dan kita memasang hardware baru yang tidak terdeteksi dengan baik, misalnya kita ganti Processor baru. Karena sering BIOS belum mengenali processor tersebut.
BIOS rusak, baik ditunjukkan dengan adanya pesan ataupun tidak. Misalnya invalid BIOS, BIOS corrupted dsb.
BIOS gagal mendeteksi hardware, seperti hardiks, CD-ROM, VGA dan lainnya
Ingin [sedikit] lebih mengoptimalkan kinerja komputer (hardware)
Adanya recomendasi dari vendor Motherboard

Jika BIOS di komputer rusak, maka otomatis tidak bisa menjalankan Sistem operasi seperti Windows Xp misalnya. Beberapa hal yang bisa menyebabkan kerusakan BIOS misalnya :
Mematikan komputer tanpa shutdown, atau listrik tiba-tiba mati (tanpa UPS)
Terkena Virus
Kesalahan meng-upgrade BIOS. Misalnya komputer mati ketika proses upgrade, BIOS tidak cocok dengan jenis motherboard dll.